Dewasa
ini, dalam kehidupan sehari-hari tak jarang telinga ini mendengar kata galau
dari setiap kalangan baik kalangan muda maupun dikalangan orang tua. Terlintas
di benak saya ketika seseorang mengatakan galau apakah dia paham dengan makna
kata galau tersebut atau tidak.
Galau
menjadi suatu prestasi yang menjulang tinggi dikalangan dunia anak alay, dan
galau juga merupakan asset terbesar yang pernah dimiliki anak galau kenapa
tidak, dalam sehari kata galau bisa diungkapkan oleh manusia sebanyak-banyaknya.
Proses
terjadinya galau dikarenakan adanya reaksi yang sering tak terduga, seperti
mantap dengan manisnya jalan dihadapan kita, ketika kita dalam keadaan nyantai
tiba-tiba saja gebetan ngak mau balas sms dan ketika kita sedang mendapatkan
nilai ulangan yang rendah. Dan tak jarang pula terjadi dikalanga kita sendiri
bahwa terlalu dalam menanggapi yang namanya galau tersebut.
Sering
sekali saya menjadi bingung menanggapi orang yang sedang galau mau tau kenapa,
bayangin aja coba. Ketika orang sedang galau, dia selalu memasang muka yang
sangat sedih namun seketika ditanya mengapa ?, dia menjawab dengan muka yang
tak terlalu sedih dan seringnya seih selalu dengan expresi yang sangat ingin
ditanyai kenapa dan penyebab dia menjadi galau. Ketika dia menjawab pertanyaan
mengapa dia bisa galau mukanya berubah menjadi bahagia seraya dengan suara yang
keras dia berkata “aku galau,, tolong
aku, aku galau tooollllloooonnnggggg.”
Tak
jarang pula, galau itu menjadi suatu alasan yang sangat logis. Dikala sedang
mengerjakan tugas bersama temannya, bagaimana pun orang yang sedang mengidap
penyakit galau pasti selalu ingin di perhatiin, ketika disuruh temannya atau
temannya minta tolong dia dengan gampang menjawab, “tolong ngertiin aku napa,
aku lagi galau ne !!!!!!”.
Seiring
dengan berjalanya waktu kata galau menjadi trend dan sudah menyebar keseluruh
penjuru dunia. Bayangin aja ketika aku berjumpa dengan seorang turis yang
berasal dari jepang.. ketika ku Tanya apa kabar dia dengan gampangnya menjawab,
“ahhh kau ini, aku sedang galau kau Tanya lagi apa kabar ku, macam mana
pulaklah kau ini, ku tempeleng hilang pula kepala kau nanti!!!!!” dengan gaya
pemberani aku menanggapinya dengan cara berlari sejauh mungkin dan secepat
mungkin.
Memang
aneh dunia jaman sekarang, kata galau ini merupakan suatu ungkapan yang sangat
aneh dan mungkin terlalu aneh, kenapa tidak sampai dengan sekarang kata galau
ini memiliki banyak pengertian yang sangat dipegang erat oleh para banyak
kalangan. Ini sebagian tanggapan yang dapat saya paparkan, diantaranya :
1. Para
Ulama
Galau itu palsu, galau itu ungkapan yang
menjadikan setiap manusia menjadi bodoh.
2. Para
Guru
Galau itu menyiksa. kenapa tidak, setiap
murid jaman sekarang kata galau itu sudah menjadi prioritas yang sangat
menyiksa diri tak jarang bisa merugikan diri sendiri.
3. Para
Siswa
Galau itu sudah mendarah daging dengan jiwa
saya. Galau itu merupakan suatu hal yang wajib dirasakan oleh setiap manusia,
“tidak galau tidak, tidak normal”
4. Para
Mahasiswa
Galau itu ibaratkan semut yang selalu mencari
sesuatu yang manis-manis, dan hal itu wajar-wajar aja yang penting bagaiman kita
menanggapinya saja.
5. Para
anak alay
Galau itu sesuatu bangget dah, galau bisa
membuat kita menjadi lebih eksis dikalangan sesame anak alay, penuh semangat
mencari kegalauan lah pokoknya “semangka…”
6. Para
orang tua
Galau itu tak terlihat namun terasa pedih
didalam dada.
Itu dia
berbagai macam pendapat dari berbagai kalangan. Semua memiliki pendapat masing-masing.
Jika kita gali lebih jauh lagi galau itu mempunyai banyak makna dan banyak
arti, saya pernah membaca artikel dan saya lupa nama artikel terebut, diartikel
tersebut di muat bahwa kata galau itu sudah ada semenjak jaman dahulu kala yang
kata awalnya adalah “gundah gulana yang beartikan layu tak berbunga”. Namun jaman
sekarang kata gundah gulana tersebut disingkat menjadi galau. Suatu yang sangat
luar biasa bukan.