Namanya Hadi Suwanda dia seorang mahasiswa Psikologi semester tiga di Universitas Muhammadiyah Aceh
Saya Hadi Suwanda ingin hendak bercerita sedikit dengan saudara-saudara semua seraya berkampanye ANTI
ROKOK sebagai perokok aktif dan berat, seaktif apa dan seberat apa saya juga
tak tau!!!?? Mumpung saya masih dapat bercerita saya akan bercerita kepada
saudara-saudara semua.
Selagi
bisa bercerita kenapa tidak, yang penting tidak berbau daging ayam dan bau amis
ikan, saya akan membagi cerita yang keluar begitu saja dari benak saya dan saya
harap juga cerita ini dapat membuat anda menjadi senang dan memotivasikan diri
anda.
Dan
marilah kita saksikan cuplikan cerita di bawah ini. Dengan seksama dan dengan
bersama-sama jangan lupa senyum ya kawan. Pada dasarnya Saya memang agak
sedikit banyak berbicara ya itu semuanya dikarenakan saya suka membaca buku yang
tak selalu terbaca keseluruhan halamannya mungkin hanya beberapa halaman saja
yang dapat saya baca, itu semua dikarenakan saya cepat merasa bosan dan jenuh
dengan satu buku yang banyak halamannya ketika
saya merasa bosan maka saat itu jugalah saya telah membaca satu buku utuh tampa
meninggalkan satu halaman pun.
Aduuuuhhh
,,,, SAYA MALAH menceritakan keburukan saya, maaf ya. Kan seharusnya saya bercerita
kepada saudara-saudara semua tentang sebuah cerita, tapi kouk ngak jadi-jadi ya
ceritanya, memang lah saya ini, saya harap sieh saudara-saudara mau mendengarkan
cerita saya ini, karena terlalu banyak ocehan dari tangan saya ini mari lah kita
simak makanan di bawah ini. Epppsss salah lagi, maaf saudara-saudara saya jga
manusia biasa yang tak luput dari dosa.
Yang merasa penasaran
dengan cerita saya ini. Dengar aja ya cerita saya di bawah ini. Mana tau bermakna buat anda sekalian. Baik lah mari
lah kita saksikan cerita ini, dengan judul,,,,,
“SALAM SADAR”
Dimulai dari hitungan
=1
+ 1
=2
+ 1
=3
- 2
Rumus
baru dari saya,, Ulangi lah dan ulangilah Hingga anda akan mendapatkan ilmu
baru dari saya. percayalah ini nyata. Jika anda tau maksudnnya “Smile you don’t
cry”.
Suatu
ketika di saat suasana seorang pemuda yang hendak bepergian jauh dari keluarga
dan hendak meraih masa depan yang indah. Ketika hendak pergi dia berhenti di
sebuah halte tempat menanti mobil angkutan keluar kota di saat itu tiba-tiba ada
seorang pria paru baya menyapanya dengan suara lirih dan berwajah riang. Yang
sebelumya ia tidak kenal.
Ketika
pemuda itu meliahat pria paru baya itu menghampiri dia pun menyambut dengan
ramah dan dengan sebatang rokok ditangannya seraya dengan penuh senyum indah
kembali, tak lama dia duduk disamping
pemuda itu, kemudian pria paru baya itu mendahulukan pembicaraan kepada pemuda
itu.
Prai paru baya “jangan terlalu banyak
kau hisap rokok itu???” dan pemuda itu pun menjawab “maaf pak saya menganggu
anda dengan asap rokok saya !!”
Pria
paru baya : bukan asap rokok mu yang mengganggu aku, tapi karena melihat badan
kau yang telah hancur itu dengan nikotin-nikotin yang kau isap itu. Tau kah kau
bahwa setiap orang tua yang mati dikarena serangan jantung,mati karena batuk
kering itu ?, mati karena sesak bernafas hanya karena cintanya dia terhadap
asap itu?, itu semua karena sewaktu ia muda dulu dia selalu menghisap rokok itu
.
pemuda
itu dengan wajah kebingungan “berani nya bapak ini menceramahi memarahiku, kek
mana pulaknya ini” katanya di dalam hati.
pria
paru baya itu pun berbicara disela-sela suasana hening sudah menghampiri mereka
“tak usahlah kau berbicara kasar seperti itu kepadaku, aku tidak menceramahi
dirimu hai anak muda. Berapakah umurmu sekarang anak muda?”.
“19
tahun pak” dengan wajah yang masih kebingunan dan penasaran siapakah bapak itu.
“
umurmu baru saja bertambah 19 tahun pada bulan juni kemarin, dengan wajah yang
layu. Tak bisa juga aku menyalahkanmu hai adak muda ?? hanya saja kau masih
mempunyai pemikiran layaknya kekanak-kanakkan hai anak muda tetapi sungguh disayangkan
engkau sudah mengenal yang namanya rokok
di usia anak-anak ini !!. Tak sadarkah kau bahwa aku barusan saja menasehatimu
karena aku sayang kepadamu, memang aku bukan siapa-siapa dirimu, memang kau
sendiri tak tau namaku, memang kau baru bertemu dengan ku namun semua perkataan
ku kepadamu itu murni karena aku perduli akan masa depanmu hai anak muda.
Pemuda
itu pun semakin memperlihatkan wajah kebingungannya kepada pria paru baya itu.
Seraya berkata “maafkan saya pak, maaf pak, saya tak bermaksud hendak
menyepelekan bapak, namun karena saya saja yang bodoh pak. Jawabnya.
Pria
itu menghembuskan nafasnya “huufftt, engkau hendak pergi mencari jati dirimu
dan hendak menulis kisah cerita masa depanmu yang kau harapkan menjadi indah
dan cerah namun jika kau sendiri memulai penulisan kisah itu dengan kesalahan
dan keterburuan sama saja bohong hai anak muda.
“kesalahan
yang kau buat itu ibarat dalam setiap pengerjaan
penulisan itu engkau selalu mengerjakannya dangan keadaan malam yang sudah
larut kemudian ditambah dengan lagi dengan asak rokok yang kau hisap itu, dan
kau mengerjakanya seraya bergadang sampai pagi. Dan selalu kau bangun
kesiangan. Sesaat setelah kau bangun kau langsung bergegas menuju tempat
kerjamu atau ke universitasmu tampa kau mandi dulu, tampa kau gosok gigi
terlebih dahulu, hanya dua tetes air saja yang menetes di kedua matamu dan
dengan rambut yang usang.
“setelah
kau sampai ke tempat kerjamu atau pergi ke universitasmu, engkau selalu dalam
keadaan mengantuk, selalu keadaan tidak semangat, selalu dalam keadaan tidak
percaya diri, dan disaat itu pula engkau sering tertidur. Hingga datang teguran
dari seseorang yang lebih tinggi peringkatnya dari kamu, seperti kalau ditempat
kerjamu ya boss kamu, kalau kamu di uuniversitas ya dosen mu atau pengajar
disaat itu. Setelah itu bisa saja kamu mendapat kan ganjaran entah berbentuk
apa itu ya saya harap kamu mengerti dengan apa yang akan diterima dari orang
seperti itu. Dan keterbuaruan-buruan itu ibarat kata engkau memulainya selalu
berharap cepat mengakhirinya, dengan penulisan yang sembarangan , selain itu
tulisan kamu juga akan berantakan dan
yang terakhir akan mempercepat masa penulisan kisah itu dan saya harap juga
kamu tau apa maksud saya ini.
Pemuda
itu terkegun dengan pembicaraan bapak itu sambil menundukan kepalanya, “saya
mengerti pak dan saya mengucapkan terima kasih kepada bapak telah mengingatkan
saya akan hal itu dan terima kasih juga telah menasehati saya hanya karena
kebodohan saya dan saya harap saya bisa mengubahnya pak”.
Bapak
itu pun memberi tau kepada pemuda itu dengan dua kata “SALAM SADAR” (selagi
muda, sayangilah badan dan rajinlah belajar”kata pria paru baya itu. Dan pemuda
itu pun menjawabnya “iya pak saya usahkan.”
Abissss
lah cerita kita, pembukaan cerita aja sudah panjang dam nampaknya penutup ngak
mau kalah juga dia akan berusaha lebih panjang dari pembuka.
NB : saya sebagai penulis berharap penulisan
yang saya utarakan ini dapat di mengerti karena cerita ini saya rancang dengan
penuh humor itu semua karena saya harap anda dapat berfikir logis dan kritis.
Dengan cerita di atas itu baik pembuka dan penutup semua mengandung makna. Maaf
agak lebayyyyy.
Saya mengajak saudara-saudara pembaca
sekalian untuk mengulang angka di atas dengan selalu mengulanginya itu semua menyatakan bahwa setelah hidup, kita mati dan setelah
kita mati itu ada kehidupan lagi.
Marilah kita berfikir kritis, dan marilah
kita berfikir nyata agar semuanya menjadi jelas, singkat dan padat. Salam dari
saya.
SALAM
SEMANGAT
SALAM
PERJUANGAN
SALAM
PERUBAHAN
SALAM
KEMAJUAN
MAKA
DARI ITU MARILAH KITA BERSALAMAM-SALAMAN
AGAR
AMALAN KITA BERJALAN LANCAR DAN AMAN
SEKIAN
0 komentar:
Posting Komentar