KOMPLEKS makam yang berada di
pinggir jalan Banda Aceh-Medan tepatnya di kawasan Desa Blang Pulo,
Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe yang kini sedang disiapkan menjadi
lokasi cagar budaya
mempunyai nilai sejarah tinggi. Di sana adalah tempat disemayamkan belasan korban perang Aceh pada abad Ke-11 Masehi. Salah satu di antaranya adalah kuburan Putroe Neng.
Putroe Neng adalah komandan perang dari Cina Budha yang dikalahkan pasukan Meurah Johan, ulama dari Kerajaan Pereulak. Sebelum masuk Islam, Putroe Neng bernama Nian Nio Lian Khi.
Menurut literatur sejarah, hal menarik dari Putroe Neng yang berparas cantik itu ternyata memiliki suami 100 orang. Dari jumlah itu,n 99 orang di antaranya meninggal saat menjalani malam pertama bersama Putro Neng. Kematian suaminya itu terjadi akibat ada racun di bagian tubuh Putroe Neng. Sedangkan satu-satunya suami Putroe Neng yang berhasil mengeluarkan racun mematikan dari tubuh sang putri adalah Syeikh Syiah Hudam yang dikisahkan sebagai suami Ke-100 dari Putroe Neng.
Kini, makam Putroe Neng dan sejumlah kuburan lain di kompleks itu hanya dijaga kakek bernama Cut Hasan yang sudah berumur 100 tahun lebih. Pemugaran terhadap lokasi sejarah itu telah dilakukan dua kali, yaitu tahun 1978 dan 2004. Tapi, kini kondisi kompleks makam itu kurang terawat. Jalan beton di antara satu kuburan dengan kuburan lainsudah hancur, serta rumput-rumput tumbuh di perkarangan kompleks itu. Begitu juga sebagian tembok yang mengelilingi makam, sudah banyak yang retak.
Meski sejauh ini tidak ada ahli sejarah tentang Putroe Neng yang ditugaskan di lokasi untuk bisa menjelaskan perjalanan kisah Putroe Neng di Aceh pada para pengunjung, tapi tetap saja banyak warga yang sering mengunjungi kompleks makam bersejarah itu. (saiful bahri)
mempunyai nilai sejarah tinggi. Di sana adalah tempat disemayamkan belasan korban perang Aceh pada abad Ke-11 Masehi. Salah satu di antaranya adalah kuburan Putroe Neng.
Putroe Neng adalah komandan perang dari Cina Budha yang dikalahkan pasukan Meurah Johan, ulama dari Kerajaan Pereulak. Sebelum masuk Islam, Putroe Neng bernama Nian Nio Lian Khi.
Menurut literatur sejarah, hal menarik dari Putroe Neng yang berparas cantik itu ternyata memiliki suami 100 orang. Dari jumlah itu,n 99 orang di antaranya meninggal saat menjalani malam pertama bersama Putro Neng. Kematian suaminya itu terjadi akibat ada racun di bagian tubuh Putroe Neng. Sedangkan satu-satunya suami Putroe Neng yang berhasil mengeluarkan racun mematikan dari tubuh sang putri adalah Syeikh Syiah Hudam yang dikisahkan sebagai suami Ke-100 dari Putroe Neng.
Kini, makam Putroe Neng dan sejumlah kuburan lain di kompleks itu hanya dijaga kakek bernama Cut Hasan yang sudah berumur 100 tahun lebih. Pemugaran terhadap lokasi sejarah itu telah dilakukan dua kali, yaitu tahun 1978 dan 2004. Tapi, kini kondisi kompleks makam itu kurang terawat. Jalan beton di antara satu kuburan dengan kuburan lainsudah hancur, serta rumput-rumput tumbuh di perkarangan kompleks itu. Begitu juga sebagian tembok yang mengelilingi makam, sudah banyak yang retak.
Meski sejauh ini tidak ada ahli sejarah tentang Putroe Neng yang ditugaskan di lokasi untuk bisa menjelaskan perjalanan kisah Putroe Neng di Aceh pada para pengunjung, tapi tetap saja banyak warga yang sering mengunjungi kompleks makam bersejarah itu. (saiful bahri)
Editor : bakri
0 komentar:
Posting Komentar