Fobia
sekolah yang dialami oleh anak terdiri dari beberapa tingkatan. Pada umumnya
para ahli menyimpulkan bahwa setidaknya ada empat jenis fobia sekolah, yang
ditandai dengan penolakan masuk sekolah, mulai dari yang ringan sampai yang
berat.
1. Fobia
sekolah tahap awal. Ini adalah perilaku masuk sekolah yang tiba-tiba dan
berlangsung kurang dari satu minggu. Penanganan yang cepat dari orangtuaakan
segera menyembuhkan ketakutan pada anak.
2. Fobia
sekolah yang lebih besar. Ini adalah perilaku menolak sekolah yang telah
berlangsung lebih dari satu minggu. Untuk menyembuhkan ketakutan
tersebut,orangtua perlu bekerja lebih keras lagi dengan melibatkan guru
sekolah, konselor anak dan guru BP disekolah. Kalau pada tahap ini, ketakutan
anak tidak diselesaikan, maka akan dikhawatirkan akan meningkat ke tahap
berikutnya yaitu tahap akut.
3. Fobia tahap
akut. Inilah adalah perilaku penolakan terhadap sekolah yang telah berlangsung
lebih lama lagi yaitu dua minggu hingga satu tahun. Untuk menyembuhkan
dibutuhkan beberapa kali terapi, mungkin pula membutuhkan bantuan seorang
psikolog anak.
4. Fobia yang
paling berat. Ini adalah perilaku anak menolak pergi ke sekolah lebih dari satu
tahun, bahkan selama anak tersebut bersekolah ditempat itu.
Fobia
sekolah ini selalu diawali dengan tahap awal. Semakin lama anak dibiarkan tidak
masuk sekolah, maka masalah fobianya akan semakin meningkat. Oleh sebab itu
dibutuhkan perhatian serius dan sikap hati-hati dari para orangtua terhadapa
perilaku anak-anak.
Adapun
beberapa tanda yang dapat dijadikan sebagai kriteria fobia sekolah yaitu
menolak untuk berangkat sekolah, mau datang ke sekolah tetapi tidak lama
kemudian minta pulang, pergi ke sekolah dengan menangis, menempel terus dengan
orangtua atau pengasuhnya atau menunjukan perilaku menjerit-jerit dikelas,
agresif terhadap anak lainnya, bahkan menunjukan sikap melawan atau menentang gurunya.
Tanda-tanda lain
adalah dengan menunjukan ekspresi wajah sedemikian rupa untuk meminta belas
kasih guru agar mau diizinkan pulang. Dan itu berlangsung selama periode
tertentu, tidak masuk sekolah selama beberapa hari, keluhan fisik yang sering
dijadikan alasan seperti sakit perut, sakit kepala, mual, pusing,
muntah-muntah, diare, gatal-gatal, gemetaran, berkeringat atau keluhan lainnya
agar anak dibolehkan tinggal di rumah dan mengemukan keluhan lain (diluar
keluhan fisik) dengan tujuan tidak usah berangkat sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar