Senin, 06 Mei 2013

Kekerasan seksual



Pada saat ini begitu banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi dinanggroe kita yang tercinta ini,belum selesai satu kasus sudah muncul lagi kasus lain, yang terkadang kita sendiri bertanya-tanya dalam benak kita apakah penyebab dari hal ini sehingga membuat kekerasan seksual seakan-akan sudah menjadi tren dikalangan masyarakat kita,belum selesai kasus adik kita mardiana yang diperkosa oleh pamannya sendiri,dan teman pamannya, bahkan sekarang sudah muncul lagi kasus dikuta malaka yang pelakunya sendiri adalah billal mesjid. Apa yang sebenarnya salah…??

Kalau kita berbicara kasus demi kasus kekerasan seksual tentunya akan sangat panjang, dan tak akan pernah ada habisnya. Ibarat kata pepatah “patah satu tumbuh seribu”, menurut penulis pepatah ini cocok untuk mengambarkan keadaan tanah aceh yang kita cintai ini yang katanya negerinya syariah. Menurut penulis salah salah satu penyebab mengapa kekerasan sexsual masih terus ada hingga saat ini salah satu penyebabnya adalah persepsi yang salah akan apa yang dimaksud dengan seksual itu sendiri, dan pola pikir yang masih terdokrin salah. Penulis akan mencoba sedikit menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksut dengan kekerasan sexsual itu sendiri.

Kekerasan seksual, disini terdapat dua buah kata yang terpisah yaitu kekerasan, dan seksual. Baik penulis akan menjelaskan satu persatu dari apa yang dimaksud dengan kekerasan, dan ssexsual.
Kekerasan menurut buku terbitan yayasan pulih aceh yang berjudul Remaja Anti Kekerasan membagi kekerasan menjadi tiga bagian.


  • ·         Kekerasan fisik : terjadi ketika orang lain yang lebih kuat berkuasa menyentuh bagian tubuh dengan cara yang menyakitkan, dan tidak kamu inginkan, misalnya memukul,menendang,menjambak rambut, mendorong, mengigit ataupun mengunakan senjata atau alat lain untuk menyakiti.



  • ·         Kekerasan melalui kata-kata (verbal)/menyinggung perasaan : terjadi ketika seseorang mengatakan, atau membuat kamu takut ataupun sedih, misalnya dengan cara mengatai/mengejek,mengancam,memaksa,meneror,memeras,dan lain sebagainya.

  • ·         Kekerasan seksual : terjadi ketika orang yang lebih berkuasa memaksa memaksa melakukan pelecehan sexsual (misalnya meraba bagian payudara,paha, daerah kemaluan, dan lain-lain) hingga memaksa melakukan hubungan seksual.

Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas,kekerasan bisa juga berupa kawin paksa, pemaksaan anak dibawah umur berkerja layaknya orang dewasa, penjualan anak dan lain-lain.Sedangkan menurut penulis sendiri kekerasan bermakna perlakuan salah,yang membuat orang lain tersakiti,dan tidak yaman.
Seksual sendiri bermakna seluruh yang berkaitan dengan meraba,melihat,mencium dan sebagainya yang membuat objek merasa jijik,  dan terhina.

Nah dari defenisi di atas dapat kita simpulkan bahwasanya kekerasan sexsual adalah perlakuan salah yang membuat objek merasa jijik dan terhina. Jenis-jenis seksualitas antara lain : pemorkosaan, pelacuran, traviking (yang dijadikan pelacur), expolitasi, sodomi.

Nah kalau kita membicarakan apa sebenarnya seksualitas itu sendiri, yang kita pahami adalah selama ini adalah hanyalah sebatas hubungan intim saja, padahal kalau kita kaji secara mendalam sangat luas makna seksualitas. Seksualitas mencakup seluruh bagian tubuh, baik itu berpegagan tangan,berpelukan dan sebagainya.

Dalam buku poket yang berjudul Kekerasan Seksual yang dikeluarkan oleh yayasan pulih. Fakta  tentang kekerasan seksual, korban biasanya perempuan dianggap ikut bertanggung jawap karena berpakaian atau bertingkah laku tertentu yang mengundang pelaku melakukan kekerasan seksual. Ini tentu saja tidak benar, kekerasan seksual terjadi karena pelaku merasa berhak mengambil keuntunggan dari korban, dan yakin ia dapat lolos dari kejahatannya karna korban tidak akan  melapor karena takut, malu, atau merasa tidak akan dipercaya ceritanya.

Penulis juga menambahkan dari fakta yang telah penulis tulis diatas, mengapa wanita dianggap ikut bertanggung jawap karena berpakayan ketat dan dapat mengundang pelaku untuk melakukan kekerasan seksual, itu adalah pandangan yang sangat salah yang mesti kita lurukan. Didalam tubuh manusia tedapat bagian yang dinamakan Erosis, bagian ini terletak diotak,bersifat abstrak, dan tergantung dari persepsi seseorang. Nah kata-kata persepsi cukup menjelaskan bahwa sanya persepsi-persepsi yang tidak baik inilah yang harus dihilangkan dari otak kita, sehingga tidak lantas meyalahkan perempuan yang mengunakan pakaian ketat, tetapi pikiran kitalah yang telah tersuktur tidak baik yang mesti diluruskan, sehingga kekerasan seksual tidak terjadi lagi.

Nah pertayaannya sekarang apabila telah terjadi kekerasan seksual baik pada kita,maupun orang terdekat kita apa yang mesti kita lakukan. Didalam buku poket yang dikeluarkan oleh yayasan Pulih Aceh yang berjudul Kekerasan Seksual penulis mengutip tips-tips apabiala terjadi pelecehan seksual.


  • ·         Tenangkan diri. Yakinkan diri bahwa perasaan marah, sedih, malu, takut, dan tidak berdaya yang dirasakan adalah WAJAR. Kekerasan seksual adalah pengalaman luar biasa yang dapat menimbulkan trauma/goncagan pada siapapun.



  • ·         Jauhkan diri dari pelaku. Cari tempat aman. Hubungi teman atau kerabat untuk menemani.

·                    Jika ada luka fisik, segera obati di kelinik atau rumah sakit terdekat dan simpan bukti-bukti       pemeriksaan/note pembayaran rumah sakit.


  • ·         Laporkan kejadian tersebut pada Polisi. Jika takut, berceritalah pada orang terdekat yang anda percaya atau hubungi nomor notlen lembaga yang peduli pada kasus kekerasan seksual.



  • ·         Apapun yang dikatakan pelaku, anda sama sekali tidak bertanggungjawap atas kejadian     kekerasan tersebut.

·         Pahamilah bahwa perlakulah yang salah dan harus bertaggung jawap.

Nah dari paparan diatas jelas sudah bahwasanya kekerasan seksual merupakan kesalahan yang luar biasa,dan harus mendapat penaganan, dan hukum yang tegas.

PENULIS ADALAH VOLENTIR DI KOALISI ADVOKASI PEMANTAU HAK ANAK (KAPHA),DAN AKTIFIS DI IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH (IMM), DAN JUGA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH, FALKULTAS PSIKOLOGI.


0 komentar:

Posting Komentar