Dr.’Umar
Sulaiman Al-Asyqar menjawab apa yang anda tanyakan tersebut diatas, dalam
kitabnya ‘Alam Al-Jinn wa Al-Syayathin, edisi Indonesia Jin, Setan, dan Iblis
Menurut Al-Aur’an dan Sunnah, dan saya akan menyalinkannya secara
ringkas.
DEFINISI
JIN
Jin
adalah suatu kehidupan yang berbeda dengan kehidupan manusia maupun malaikat.
Ada titik persamaan antara manusia dengan jin, yaitu sama-sama berakal, dan
sama-sama memiliki kemampuan memahami serta kemampuan memilih jalan yang baik
dan buruk. Akan tetapi, jin berbeda dengan manusia dalam sejumlah hal, dan yang
terpenting adalah dalam hal asal penciptaan.
Mereka
disebut jin karena mereka tidak terlihat oleh mata, “Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya
dapat melihat kalian padahal kalian tidak dapat melihat mereka” [Al-A'raf : 27]
ASAL
JIN
Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan bahwa jin diciptakan dari api. Dalam
firman-Nya disebutkan. “Kami telah menciptakan jin sebelum Adam dari api yang
sangat panas” [Al-Hijr : 27] dan “Dia menciptakan jin dari nyala api”
[Al-Rahman : 15]
Ibn
‘Abbas, Ikrimah, Mujahid, Al-Hasan, dan penafsir lain menafsirkan “nyala api” (
marij min nar) sebagai nyala yang terpanas. Dalam sebuah riwayat dikatakan
bahwa maksudnya adalah api yang murni dan terbaik [Al-Bidayah wa
Al-Nihayah,
1/59]. Imam Al-Nawawi, dalam kitab Syarh Muslim, mengatakan, “Al-Marij adalah
nyala api yang bercampur dengan api yang hitam”.
Dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Aisyah, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin
diciptakan dari api, dan Adam Alaihis Salam diciptakan dari tanah, sebagaimana
telah dijelaskan kepada kalian”.
WAKTU
PENCIPTAAN
Kita
tidak dapat meragukan lagi bahwa jin diciptakan lebih dahulu dibanding manusia,
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kami telah menciptakan manusia (Adam)
dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, dan
Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas” [Al-Hijr
: 26-27]
Di
dalam ayat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan secara eksplisit
bahwa jin diciptakan sebelum manusia.
KEMATIAN
SETAN
Tidak
perlu diragukan lagi bahwa golongan jin, termasuk di dalamnya setan, akan mati.
Sebab, mereka semua termasuk ke dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Semua
yang ada di bumi akan binasa. Dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan. Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan” [Al-Rahman : 26-28]
Dalam
shahih Bukhari disebutkan riwayat dari Ibn Abbas bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam, pernah berkata, “Aku berlindung kepada keagungan-Mu, tidak ada tuhan
melainkan Engkau yang tidak akan pernah mati, sedangkan jin dan manusia akan
mati”.
Sedangkan
tentang umur mereka, yang dapat kita ketahui hanyalah yang diceritakan oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentang iblis, bahwa dia akan tetap hidup sampai
datangnya hari kiamat, “Iblis menjawab, ‘Beri tangguhlah saya sampai waktu
mereka dibangkitkan’ Allah berfirman : ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang
diberi tangguh” [Al-A'raf : 14-15].
Adapun
selain iblis, yang kita ketahui hanyalah mereka berumur lebih panjang
dibandingkan manusia. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa mereka akan
mati adalah bahwa Khalid bin Walid pernah membunuh setan yang ada di Al-’Uza
(sebuah pohon yang disembah oleh bangsa Arab), dan bahwa salah seorang sahabat
pernah membunuh jin yang berbentuk ular, sebagaimana akan dijelaskan nanti.
[Jin,
setan dan Iblis Menurut Al-Qur'an dan Sunnah, hal.16-18, 33-34 Serambi Ilmu
Semesta]
0 komentar:
Posting Komentar