Rasulullah
telah bersabda : ”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena
kecantikannya, karena nasabnya, karena agamanya. Maka pilihlah alasan
menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau”
Karena
Hartanya.
Harta
itu adalah salah satu dari fitnah dunia, apabila harta telah di miliki oleh
seseorang maka harta itu menjadi fitnah dan cobaan baginya, memilih istri hanya
karena harta kekayaannya saja berarti dia telah memilih untuk memiliki fitnah
dan cobaan, ditambah lagi istri itu sendiri adalah cobaan,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ
مِنْ
أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوّاً لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن
تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
(Attaghabun,
64:14) : Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan
anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu (kadang-kadang isteri atau anak dapat
menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak
dibenarkan agama.),maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu
memaafkan dan berdamai (tidak memarahi) serta mengampuni (mereka) maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Firman
Allah
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ
عَظِيمٌ
(64:15)
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi
Allah-lah pahala yang besar.
Maka
Nabi menekankan kalian akan rugi, bila alasan menikahinya karena kekayaannya.
Harta
itu bernilai nol, angka nol akan ada harganya kalau didepannya ada angka lain
selain nol, angka lain itulah agama. Bila orang memiliki harta, harta itu
haqiqinya sangat hina, lebih hina dibandingkan dengan bangkai anak kambing di
padang pasir yang luas. Pada suatu hari Nabi berjalan dengan para sahabat, kemudian
menemukan bangkai anak kambing, “Hai para sahabat tidakkah kau lihat bagkai
anak kambing itu ?” kata Nabi, “Ya Nabi” jawab para sahabat, “Siapakah yang mau
mengambil manfaat dari bangkai itu?” sambung Nabi, saat itu para sahabat tidak
ada yg bergerak, “Ketahuilah bahwa gambaran dunia itu lebih hina dari bangkai
anak kambing itu”, al hadits... Kalau seseorang bisa merubah harta itu lebih
bermakna, maka berbahagialah dia, antara lain harta yang mereka miliki
digunakan untuk jihad fisabilillah.
Jadi
janganlah calon suami hanya memilih perempuan hanya semata-mata karena
hartanya. Dijamin akan rugi.
Karena
Kecantikannya
Allah
berfirman :
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
(Attaghabun,
64:3) : Dia Allah menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia menjadikan rupamu
dan Allah membuat bagus rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kamu kembali.
Allah
berfirman :
هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي
الأَرْحَامِ كَيْفَ
يَشَاءُ لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ
هُوَ
الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
(Ali
Imran, 3:6) :Dialah yang membentuk rupa kalian dalam rahim sebagaimana
dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha
Mulya lagi Maha Bijaksana dalam menghukumi.
يَا أَيُّهَا الْإِنسَانُ مَا
غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ - الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ -
فِي أَيِّ
صُورَةٍ مَّا
شَاء
رَكَّبَكَ -
(Al
Infithar, 82:6 , 7 , 8 )
Hai
manusia, apakah yang telah mem perdaya kan kamu (berbuat durhaka) terhadap
Tuhanmu Yang Maha mulya. - Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan
kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, -
Dalam
bentuk rupa apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
Sebenarnya
seluruh rupa manusia ini sudah sebaik-baiknya rupa. Maka janganlah memilih
kecantikan wajahnya menjadi alasan memilih seorang istri.
Memilih
kecantikannya saja tanpa melihat agamanya, dijamin kecantikan itulah yang akan
mengakibatkan bencana. Wajah dibuat oleh Allah tidak untuk mengangkat derajat
orang sesuai dengan dalil : ” Allah tidak memandang rupa kalian dan harta
kalian, melainkan Allah memandang hati kalian dan amal kalian”.
Karena
Keturunannya.
Firman
Allah :
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي
أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
(Attiin,
95:4) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya .
Orang
dilahirkan ke bumi itu tidak bisa memilih suku apa, keturunan siapa dan
bagaimana warna kulit, rupa dan bentuk fisiknya. Namun secara garis besar semua
manusia dibuat dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Sebagian
besar orang arab saat itu, betul-betul menjadikan keturunan sebagai patokan
derajat manusia. Bila setelah perkawinan terjadi, ternyata diketahui derajat
suku dan keturunan suaminya itu lebih rendah dari yg mereka lihat maka keluarga
si perempuan berusaha agar bercerai, dengan alasan derajatnya berbeda. Bahkan
di sebagian jazirah arab binatang kuda pun dicatat dari keturunan apa.
Betul-betul tidak boleh dikawinkan dengan kuda sembarangan, karena nanti
mengakibatkan adanya keturunan yang kurang bermutu. Tetapi untuk manusia haqiqi
nya beda, mutu manusia itu adalah dari keimanan dan ketakwaanya.
Allah
Berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا
خَلَقْنَاكُم مِّن
ذَكَرٍ
وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوا إِنَّ
أَكْرَمَكُمْ عِندَ
اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ
اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
(AlHujuraat,
49:13) : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Waspada.
Bila
ada seorang laki-laki mendapatkan istri dari keturunan suku yg mereka anggap
tinggi maka ia merasa bangga dan merasa derajatnya ikut naik, padahal
firman
Allah :
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِّمَّا عَمِلُواْ وَمَا
رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا
يَعْمَلُونَ
(Al
an’am, 6:132) : Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat sesuai
dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lupa dari apa yang mereka
kerjakan.
Saya
pernah dialog dengan salah satu orang Yaman di Masjidil haram, yang warna
kulitnya coklat agak gelap...Saat ada perempuan Yaman melintas, laki-laki Yaman
yg saya ajak dialog mengatakan “Ini adalah salah satu dari suku kami di Yaman”,
...orangnya tinggi, putih, cantik. Kemudian ia saya tanya “Kenapa kamu dulu
tidak menikahi yang seperti itu ?”, “O... tidak bagus karena suku saya kulitnya
agak coklat tua, jadi adat kami menilai itu kurang baik karena nantinya bila
memiliki keturunan tidak asli dari suku kami”, jawabnya.
Saya
juga pernah dialog dengan salah satu orang India, saya Juga tanyakan padanya
“Kenapa anda tidak menikahi orang selain India ?”, “Wah tidak baik itu..,
karena anak saya nanti “belang” tidak asli India. Kalau tidak asli India nanti
orang India yang lain tidak mau kawin dengan anak saya yang “belang” itu ,
jawabnya.
Inilah
salah satu alasan orang mencari istri di lihat dari sisi nasabnya. Namun nasab
pun akan membawa bencana bila tidak didasari agama.
Karena
Agamanya.
Inilah
elemen paling baik, paling pantas sebagai alasan seseorang menikahi seseorang.
Kalau menikahi wanita karena agamanya maka akan beruntunglah kalian, kalau
tidak rugi besar kalian. Jangankan orang yang baru akan membangun rumah tangga,
bagi yang akan rujuk saja syarat agama harus dipenuhi.
0 komentar:
Posting Komentar