Sebelumnya,
Buat para pembaca yang budiman. Jika memang postingan saya ini termasuk sampah
silahkan di lewati saja atau close bila memang dirasa perlu.
Saya
memang tolol, bodoh bin bego dan disini saya ingin menambah wawasan. mungkin
tulisan saya ini melempem dan ‘ngga bergizi’. Nah, disini saya ingin mengerti
benar-tidaknya ada kehidupan setelah kematian Tapi Sungguh, saya ndak tahu apa2
tentang kematian. konon, kelak jika saya mati/meninggal/bongko/matek/die. Akan
ada kehidupan setelah kematian. Benarkah itu?
Secara
ngga langsung, jika merujuk pada kitab suci dan khotbah2 para ulama Sudah
banyak perihal mengenai kehidupan setelah kematian ini dibahas disana.
Secara
kita di doktrin untuk mempercayainya bahwa yang jika begini maka begitu, kalau
begitu maka begini. Secara umum, kita sudah mengerti begini begitu tadi. Sekian
mubaligh, para ustadz-ustadzah, para wiku, dan para romo2 telah mengabarkan,
sekian kitab telah mengupasnya. Bahkan, komik dan filmnya pun tersedia.
Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengetahuan2 saya yang selalu dituntut untuk maju. bagaimana saya bisa ‘percaya dengan sebenar2nya’ jika belum pernah ke sana (kehidupan setelah mati)? Belum pernah ‘merasakannya’? Lagi pula, mereka yang sudah mati tidak ada yang kembali lagi ke alam dunia ini untuk menceritakannya?
Bayangkan,
kita diminta untuk mempercayai adanya kehidupan setelah kematian sementara
belum pernah ‘jalan2’ ke sana. Sekilas video atau secuil foto pun tidak ada.
Adanya sebatas ‘kisah’.
Simpul
besarnya adalah bagaimana kita bisa sedemikian yakin bahwa setelah itu tidaklah
ada apa2 lagi? Sekarang pun kita dapat merasakan bahwa disamping jasad, ada hal
lainnya dari keutuhan kita sebagai manusia,bukan? Manusia itu kan lengkap,
jasadi ~ ruhani, lahir ~ batin, syariat ~ hakikat. Nah, kemanakah hal lain ini
setelah jasad kita mati? Apakah dengan itu selesai juga kisahnya?
Kalau
hanya segitu, lantas untuk apakah kita berlari2an di bumi selama ini? Menikah,
bekerja, beribadah, sakit, sehat, lapar, haus, kenyang, bertengkar, membenci,
mencinta, memaafkan, dan lain2nya. Apakah semua itu berjalan tanpa arti apa2?
Sekedar iseng2 saja? Apa betul begitu? Apa mungkin ada maknanya..? Apakah..
Apakah.. Apakah.. Begitulah pikiran saya bergelayut terus menerus secara
kontinyu.
Nah, disini saya menginginkan sebentuk pencerahan, saya masih ingat kutipan yang disampaikan oleh Bang Erianto Anas bahwa : “pencerahan itu bukan barang murah. Dibutuhkan proses trial and error, jatuh-bangun pemikiran dan perenungan yang panjang. Dan akan lebih kencang jalannya jika ada sparing partner dalam menggapainya. Tapi maaf, sejauh ini; itu yang nyaris belum saya temukan. Meskipun dengan beberapa nama sempat saya nikmati. Tapi jumlah mereka sangat sangat sedikit.”
Akhirul
kata Buat para pembaca yang budiman, Mohon tuangkanlah komentar2 yang cerdas
dan ‘bergizi’. Itulah yang saya rindukan. Itulah yang saya cari selama ini.
Itulah
salah satu sorga kegemaran saya
Well,
lantas bagaimana kehidupan setelah kematian yang saya tuliskan diatas menurut
pandangan para pembaca yang budiman? Mohon penjelasannya.
0 komentar:
Posting Komentar