Banda Aceh -
Perselisihan yang berujung pada konflik fisik di lingkungan beberapa kampus di
Aceh beberapa waktu belakangan ini kian mengkhawatirkan. Jika konflik ini
dibiarkan terjadi terus menerus dikhawatirkan ada pihak-pihak tertentu yang
mengambil keuntungan.
Mantan Wakil
Presiden Mahasiswa Universitas Serambi Mekkah Afzal menyayangkan kondisi
mahasiswa saat ini. Kepada The Globe Journal, Minggu (9/12/2012) ia mengatakan
mahasiswa sering dimanfaatkan orang-orang pintar di negeri ini untuk
kepentingan mereka atau dengan kata lain kepentingan partai politik.”Sudah
seharusnya mahasiswa mengambil langkah memperjuangkan nasib masyarakat tanpa
ada kepentingan di belakangnya,”ujar Afzal.
Afzal mengatakan, demokrasi sebaiknya dikembalikan seperti
hakikatnya, seperti demokrasi di dalam masjid.
”Di saat imamnya salah dalam shalat, makmum tidak perlu memaki
bahkan mendemo imam, tetapi cukup mengucapkan Subhanallah. Begitu juga
imamnya, ketika melakukan kesalahan seperti kentut, sang imam mestinya mundur
teratur dan digantikan makmumnya,”ujarnya.
Jika semuanya saling menyalahkan dan tidak mau mengakui
kesalahan serta kebenaran, demokrasi yang dimimpikan tidak akan terwujud.
Mahasiswa harus menjadi agent control dalam perjalanan demokrasi. Jika
mahasiswa sudah diboncengi kepentingan lainnya, tindakannya hanya kuda yang di
tungganginya. “Sering dimanfaatkan seseorang atau sekelompok golongan untuk
kepentingan mereka semata,” tambah Afzal.
0 komentar:
Posting Komentar