Menjadi
guru tidaklah mudah karena harus siap mengatur lebih dari 20 “kepala” di setiap
ruangan dengan pola pikir dan perilaku yang berbeda. guru tidak hanya harus
siap dengan ilmu dan siap mengajarinya didalam kelas, lebih dari itu guru harus
mengerti anak didiknya dengan baik. dalam dunia pendidikan peran guru adalah
peran pengganti orangtua yang harus siap melakukan hal-hal yang mulia demi anak
didik.
Untuk
menjadi seorang guru yang baik tidaklah mudah, banyak hal yang harus dilakukan.
hal ini tidak hanya terbatas pada penguasaan materi namun juga membangun professional development
dalam hal mengajar. tanpa menguasai tehnik pengajaran akan sulit bagi guru
untuk membuat anak didik paham akan apa yang diajari dan acapkali suasana kelas
akan menjadi membosankan karena tehnik mengajar yang kaku.
berikut
ini adalah beberapa poin untuk menjadi guru yang istimewa bagi anak didik :
1.
Be relaxed and easy going
Sangat
penting bagi guru untuk bersikap santai tanpa terburu-buru terlebih ketika
mengajar. dan jadilah guru yang easygoing
yaitu bersikap
sewajarnya kepada siswa
2.
Creative
Banyak
sekali guru masih kurang kreatif ketika mengajar, kreatif disini bermakna
memiliki ide-ide cemerlang ketika mengajar, tidak hanya terpaku pada buku
bacaan (textbook) tapi juga memadukan (integrate) bahan ajar dari sumber-sumber
lain dengan aktifitas yang bervariasi. hal ini akan membuat siswa lebih aktif
(active learner) sehingga mereka akan merasa senang untuk terlibat dalam
pembelajaran
3.
Having knowledge of your subject - up to date
sangat
penting bagi guru untuk memiliki pengetahuan tentang bahan yang diajarkan,
tentu tidak harus memahami 100%. yang terpenting adalah kesediaan guru untuk
belajar dari anak didik karena nantinya mereka akan bersedia untuk belajar dari
gurunya. guru bukanlah orang yang mengerti semuanya jadi dalam hal ini peran
siswa juga penting, jangan sekali-kali mengabaikan kemampuan siswa karena
mereka terkadang lebih tahu dari gurunya. jadi sangat penting bagi guru untuk up to date dengan
informasi terkini sehingga bahan ajar bisa selalu dipadukan dengan
sumber-sumber terbaru.
4.
Passion for your subject
Melakukan
hal yang tidak kita sukai tentu membuat kita tidak 100% menekuninya. guru harus
memiliki passion
akan mata pelajaran yang ia ajarkan, dengan adanya kecintaan terhadap pelajaran
maka keinginan untuk memperdalam ilmu akan selalu ada. motivatisi juga akan
terus meningkat sehingga siswa juga akan merasa senang berada dalam kelas yang
diasuh oleh guru yang memiliki passion.
5.
Allow students to develop their understanding in different ways and different
speeds
Masing-masing
siswa memiliki karakteristik yang berbeda dengan gaya belajar yang berbeda
pula. sebagian dari mereka sangat mudah memahami pelajaran dan sebagian lainnya
sangat sulit karena keterbatasan IQ. guru harus memahami ini dan berikan mereka
waktu dan ruang untuk mengembangkan pemahaman mereka dengan cara yang berbeda.
bagi mereka yang mudah belajar dengan cara mendengar (auditory learner) maka
biarkan mereka melakukan dengan cara mereka, sedangkan bagi mereka yang suka
beraktifitas (kinesthetic learner) sediakan aktifitas yang beragam untuk memacu
pemahaman mereka. guru harus memahami gaya belajar siswa dengan baik agar
aktifitas pembelajaran dilakukan sama rata sesuai gaya belajar siswa
masing-masing.
6.
Demonstrate empathy
bagi
siswa melakukan kesalahan sangatlah wajar karena mereka berada dalam proses
pembelajaran. manfaatkan kesalahan siswa untuk memacu mereka belajar. ketika
siswa melakukan kesalahan dukunglah mereka agar selalu mencoba dan jangan takut
berbuat salah. jangan sekali-kali memarahi atau menjatuhkan mereka ketika
mereka berbuat salah karena ini akan membuat mereka malu dan tidak mau mencoba
untuk kedua kali.
7.
Set appropriate targets/goals
Penting
bagi guru untuk memiliki target/tujuan utama dalam setiap aktifitas
pembelajaran. tanpa target dan tujuan maka proses pembelajaran akan sia-sia
tanpa arah. guru perlu mengatur arah pembelajaran dan memiliki target yang
jelas setiap kali ia mengajar karena ini akan menjadi landasan/acuan bagi guru
untuk mengarahkan siswa ke sasaran yang tepat. sebuah peluru yang diarahkan
tanpa target pasti akan meleset ke arah yang tidak jelas, alhasil sasaran tidak
kena dan pelurupun terbuang sia-sia.
8.
Regular informal assessment
Dalam
aktifitas pembelajaran guru juga perlu memantau kemajuan siswa, apakah mereka
mengeti dengan apa yang diajarkan atau tidak sama sekali. sangat sulit bagi
guru jika hanya mengandalkan ingatan untuk menilai anak didik, guru perlu
membuat catatan kecil (notes) untuk memantau perkembangan siswa. jika
diperlukan berikan kuis atau ulangan yang berbentuk tidak resmi setiap sebulan
sekali untuk me-review apa yang sudah dibahas didalam kelas. jadi guru memiliki
gambaran tentang kemajuan anak didik, jika diperlukan lakukan remedial bagi mereka yang
memiliki daya tangkap lemah(low achiever)
9.
Give positive feedback
Libatkan
siswa dalam setiap kegiatan dan ajak mereka untuk mencoba tanpa takut salah.
berikan feedback
setiap kali kegiatan berlangsung, tentu dengan umpan balik yang baik yang
berbentuk positif. jika mereka melakukan kesalahan jangan menegur didepan
kawan-kawan mereka secara langsung tapi berikan contoh yag lain sehingga mereka
perlahan belajar dari kesalahan mereka sendiri. berikan mereka arahan yang
sesuai dan bimbing mereka setiap kali mereka melakukan kesalahan.
10.
Multisensory learning
Guru
juga harus siap untuk menggunakan bahan ajar yang berbeda-beda dari sumber yang
berbeda pula. jangan hanya terpaku pada satu buku sehingga siswa hanya
mendapatkan ilmu yang sangat terbatas. usahakan mengintegrasikan bahan dari
sumber yang berbeda dengan tujuan pembelajaran yang relevan dan juga aktifitas
yang bervariasi guna menghilangkan rasa bosan bagi siswa. usahakan siswa merasa
tertarik dengan aktifitas yang baru dan mereka akan terus mengikuti proses
pembelajaran dengan seksama tanpa merasa bosan.
0 komentar:
Posting Komentar