Senin, 17 Desember 2012

Menjadi Guru yang Istimewa


Menjadi guru tidaklah mudah karena harus siap mengatur lebih dari 20 “kepala” di setiap ruangan dengan pola pikir dan perilaku yang berbeda. guru tidak hanya harus siap dengan ilmu dan siap mengajarinya didalam kelas, lebih dari itu guru harus mengerti anak didiknya dengan baik. dalam dunia pendidikan peran guru adalah peran pengganti orangtua yang harus siap melakukan hal-hal yang mulia demi anak didik.

Untuk menjadi seorang guru yang baik tidaklah mudah, banyak hal yang harus dilakukan. hal ini tidak hanya terbatas pada penguasaan materi namun juga membangun professional development dalam hal mengajar. tanpa menguasai tehnik pengajaran akan sulit bagi guru untuk membuat anak didik paham akan apa yang diajari dan acapkali suasana kelas akan menjadi membosankan karena tehnik mengajar yang kaku.

berikut ini adalah beberapa poin untuk menjadi guru yang istimewa bagi anak didik :

1. Be relaxed and easy going
Sangat penting bagi guru untuk bersikap santai tanpa terburu-buru terlebih ketika mengajar. dan jadilah guru yang easygoing yaitu bersikap sewajarnya kepada siswa

2. Creative
Banyak sekali guru masih kurang kreatif ketika mengajar, kreatif disini bermakna memiliki ide-ide cemerlang ketika mengajar, tidak hanya terpaku pada buku bacaan (textbook) tapi juga memadukan (integrate) bahan ajar dari sumber-sumber lain dengan aktifitas yang bervariasi. hal ini akan membuat siswa lebih aktif (active learner) sehingga mereka akan merasa senang untuk terlibat dalam pembelajaran

3. Having knowledge of your subject - up to date
sangat penting bagi guru untuk memiliki pengetahuan tentang bahan yang diajarkan, tentu tidak harus memahami 100%. yang terpenting adalah kesediaan guru untuk belajar dari anak didik karena nantinya mereka akan bersedia untuk belajar dari gurunya. guru bukanlah orang yang mengerti semuanya jadi dalam hal ini peran siswa juga penting, jangan sekali-kali mengabaikan kemampuan siswa karena mereka terkadang lebih tahu dari gurunya. jadi sangat penting bagi guru untuk up to date dengan informasi terkini sehingga bahan ajar bisa selalu dipadukan dengan sumber-sumber terbaru.

4. Passion for your subject
Melakukan hal yang tidak kita sukai tentu membuat kita tidak 100% menekuninya. guru harus memiliki passion akan mata pelajaran yang ia ajarkan, dengan adanya kecintaan terhadap pelajaran maka keinginan untuk memperdalam ilmu akan selalu ada. motivatisi juga akan terus meningkat sehingga siswa juga akan merasa senang berada dalam kelas yang diasuh oleh guru yang memiliki passion.

5. Allow students to develop their understanding in different ways and different speeds
Masing-masing siswa memiliki karakteristik yang berbeda dengan gaya belajar yang berbeda pula. sebagian dari mereka sangat mudah memahami pelajaran dan sebagian lainnya sangat sulit karena keterbatasan IQ. guru harus memahami ini dan berikan mereka waktu dan ruang untuk mengembangkan pemahaman mereka dengan cara yang berbeda. bagi mereka yang mudah belajar dengan cara mendengar (auditory learner) maka biarkan mereka melakukan dengan cara mereka, sedangkan bagi mereka yang suka beraktifitas (kinesthetic learner) sediakan aktifitas yang beragam untuk memacu pemahaman mereka. guru harus memahami gaya belajar siswa dengan baik agar aktifitas pembelajaran dilakukan sama rata sesuai gaya belajar siswa masing-masing.

6. Demonstrate empathy
bagi siswa melakukan kesalahan sangatlah wajar karena mereka berada dalam proses pembelajaran. manfaatkan kesalahan siswa untuk memacu mereka belajar. ketika siswa melakukan kesalahan dukunglah mereka agar selalu mencoba dan jangan takut berbuat salah. jangan sekali-kali memarahi atau menjatuhkan mereka ketika mereka berbuat salah karena ini akan membuat mereka malu dan tidak mau mencoba untuk kedua kali.

7. Set appropriate targets/goals
Penting bagi guru untuk memiliki target/tujuan utama dalam setiap aktifitas pembelajaran. tanpa target dan tujuan maka proses pembelajaran akan sia-sia tanpa arah. guru perlu mengatur arah pembelajaran dan memiliki target yang jelas setiap kali ia mengajar karena ini akan menjadi landasan/acuan bagi guru untuk mengarahkan siswa ke sasaran yang tepat. sebuah peluru yang diarahkan tanpa target pasti akan meleset ke arah yang tidak jelas, alhasil sasaran tidak kena dan pelurupun terbuang sia-sia.

8. Regular informal assessment
Dalam aktifitas pembelajaran guru juga perlu memantau kemajuan siswa, apakah mereka mengeti dengan apa yang diajarkan atau tidak sama sekali. sangat sulit bagi guru jika hanya mengandalkan ingatan untuk menilai anak didik, guru perlu membuat catatan kecil (notes) untuk memantau perkembangan siswa. jika diperlukan berikan kuis atau ulangan yang berbentuk tidak resmi setiap sebulan sekali untuk me-review apa yang sudah dibahas didalam kelas. jadi guru memiliki gambaran tentang kemajuan anak didik, jika diperlukan lakukan remedial bagi mereka yang memiliki daya tangkap lemah(low achiever)

9. Give positive feedback
Libatkan siswa dalam setiap kegiatan dan ajak mereka untuk mencoba tanpa takut salah. berikan feedback setiap kali kegiatan berlangsung, tentu dengan umpan balik yang baik yang berbentuk positif. jika mereka melakukan kesalahan jangan menegur didepan kawan-kawan mereka secara langsung tapi berikan contoh yag lain sehingga mereka perlahan belajar dari kesalahan mereka sendiri. berikan mereka arahan yang sesuai dan bimbing mereka setiap kali mereka melakukan kesalahan.

10. Multisensory learning
Guru juga harus siap untuk menggunakan bahan ajar yang berbeda-beda dari sumber yang berbeda pula. jangan hanya terpaku pada satu buku sehingga siswa hanya mendapatkan ilmu yang sangat terbatas. usahakan mengintegrasikan bahan dari sumber yang berbeda dengan tujuan pembelajaran yang relevan dan juga aktifitas yang bervariasi guna menghilangkan rasa bosan bagi siswa. usahakan siswa merasa tertarik dengan aktifitas yang baru dan mereka akan terus mengikuti proses pembelajaran dengan seksama tanpa merasa bosan.

0 komentar:

Posting Komentar